Breaking News
Loading...
Sabtu, 21 Februari 2015

Asal Usul El-Clasico (Barcelona vs Real Madrid)

21.25


El-Clasico adalah partai Big Match klasik La Liga Spanyol yg mempertemukan dua klub besar yaitu Real Madrid dengan Barcelona. Partai El-Clasico ini dari zaman dahulu sampai sekarang merupakan partai yang sangat menarik dan menyajikan pertandingan yang atraktif dengan suasana yang “panas” akibat rivalitas kedua klub.

Real Madrid adalah klub yang didirikan di kota Madrid (Ibu kota Spanyol) pada 6 Maret 1902. Sedangkan Barcelona adalah sebuah klub yg didirikan di kota Barcelona (ibu kota wilayah otonomi Catalunia) pada 29 November 1899 oleh Hans Gamper, seorang berkebangsaan Swiss.

Pada awal pembentukannya, Barcelona dihuni oleh pemain-pemain yang berasal dari Swiss, Inggris, dan Catalonia sedangkan Real Madrid lebih banyak dihuni pemain asli spanyol.

Awal permusuhan Barcelona dengan Real Madrid berawal dari masa pemerintahan Jenderal Fransisco Franco sebagai penguasa Spanyol.

Sekilas mengenai Franco, dia adalah seorang diktator fasis yang merebut kekuasaan di Spanyol pada 1939 setelah kaum nasionalis (dengan bantuan Nazi Jerman dan Fasis Italia) mengalahkan kaum Republikan (dengan bantuan komunis Sovyet) pada perang saudara di Spanyol.

Barcelona adalah ibukota dari provinsi otonomi Catalonia. Sebagian besar penduduk Barcelona berasal dari bangsa Catalan dan Basque, dengan menggunakan bahasa daerah Catalan. Sampai saat ini bangsa Catalan ini menganggap diri mereka bukan bagian dari Spanyol dan menganggap Spanyol sebagai penjajah mereka.

Pada masa pemerintahan Jenderal Franco, sebagai orang beraliran Fasis, dia melarang penggunaan bendera dan bahasa daerah Catalan. Barcelona kemudian menjadi satu-satunya tempat dimana orang-orang Catalan dapat berkumpul dan berbicara dengan bahasa daerah mereka.

Hal ini membuat Franco geram. Tindakan Franco selanjutnya lebih brutal. Pada tahun 1936, Presiden Barcelona Joseph Sunol tewas dibunuh oleh pihak militer. Pada tahun 1938, sebuah bom dijatuhkan di FC Barcelona Social Club atas perintah Franco.

Di dalam lapangan, pada tahun 1941, Franco menyuruh pemain Barcelona untuk kalah dari Real Madrid di bawah ancaman militer (waktu itu Real Madrid adalah klub kebanggaan Franco).

Dan hasilnya Barcelona kalah dan gawang mereka kemasukan 11 gol dari Real Madrid. Sebagai bentuk protes, Barcelona lalu bermain serius dalam 1 serangan dan mencetak 1 gol.

Skor akhir adalah 11-1. Namun 1 gol dari Barcelona itu membuat Franco kesal. Hal yang aneh pun terjadi, kiper Barcelona dijatuhi tuduhan “pengaturan pertandingan” dan dilarang untuk bermain sepakbola lagi seumur hidupnya.

Sejak saat itu Barcelona menjadi klub yg menjadi simbol perlawanan Catalonia terhadap Franco dan Spanyol pada umumnya.

Ada juga klub-klub lain dari Catalonia seperti Athletic Bilbao dan Espanyol. Athletic Bilbao sampai sekarang tetap pada idealismenya yaitu hanya merekrut pemain-pemain asli Basque, namun dari segi prestasi jauh di bawah prestasi Barcelona.

Sementara yang dijadikan simbol musuh tentu saja adalah Real Madrid yang notabene adalah klub kesayangan Franco. Inilah awal mula Rivalitas Real Madrid dengan Barcelona.

Rivalitas kedua klub ini juga memunculkan suatu istilah “transfer berbahaya” yaitu pindah dari Barcelona ke Real Madrid, dan pemain yang melakukannya biasa disebut “Pengkhianat”.

Pemain pertama yang melakukan transfer berbahaya ini pada 1929-an adalah kiper legendaris Ricardo Zamora (namanya diabadikan sebagai nama piala penghargaan untuk kiper terbaik Liga Spanyol tiap tahunnya). Selain itu ada juga nama lain seperti Luis Figo dan Ronaldo.

Jika ditotal sejak kedua tim tersebut berhadapan untuk kali pertama pada lebih dari 100 tahun lalu, ada 209 laga telah tercatat. Beberapa di antaranya menghasilkan pertandingan yang banyak dikenang.

Beberapa pertandingan yang bisa dikenang adalah:

13 Mei 1902, Madrid 1 vs Barcelona 3

Barcelona menyulut apa yang kemudian disebut sebagai salah satu akar rivalitas dengan Real Madrid. Dalam laga yang menandai penobatan Raja Alfonso XIII di Estadio Hipodromo, Barca memetik kemenangan dengan skor 3-1. Joan Gamper, yang mendirikan Barca tiga tahun sebelumnya, ikut mencetak satu gol kemenangan tim tamu.

21 Juni 1936, Madrid 2 vs Barcelona 1

Inilah momen di mana Madrid memenangi laga pertama kontra Barcelona di final Piala Spanyol. Dua bulan setelah laga tersebut pecah perang sipil di Spanyol. Dengan negara terpecah, Presiden Barcelona Josep Sunyol kemudian dibunuh oleh pasukan Francisco Franco (jenderal pemimpin Spanyol saat itu). Akibat perang sipil tersebut, di tahun yang sama banyak pemain Barcelona menolak pulang setelah menjalani tur ke Meksiko.

23 November 1960, Barcelona 2 vs Madrid 1

Real Madrid sukses merajai Eropa dengan menjuarai Liga Champions antara tahun 1956 sampai 1960. Namun dominasi El Real terhenti justru oleh Barcelona di musim 1960/61. Saling berhadapan di babak 16 besar, Barcelona berhasil mengimbangi Madrid 2-2 di Bernabeu sebelum menang 2-1 di Camp Nou.

20 Januari 1994, Barcelona 5 vs Madrid 0

Di bawah arahan Johan Cruyff Barcelona berhasil menaklukkan Eropa di tahun 1992, dan The Catalans juga sukses menunjukkan dominasinya atas Real Madrid di sepanjang awal 1990-an. Salah satu kemenangan terbesar yang didapat pada periode itu adalah dengan skor 5-0 di Camp Nou, lewat gol-gol yang dilesakkan Romario (3 gol), Ronald Koeman, dan Ivan Iglesias.

2 Mei 2009, Madrid 2 vs Barcelona 6

Kemenangan terbesar Barcelona di Bernabeu tercatat dengan skor 5-0 pada Februari 1974, di mana Johan Cruyff masih bermain saat itu. Namun di era sepakbola modern sukses terbesar Barca mempermalukan Los Merengues terjadi pada 2 Mei 2009 saat mereka menggasak tuan rumah dengan 2-6. Kemenangan mutlak tersebut menyempurnakan sukses Barca yang meraih treble winners di musim tersebut.

Thierry Henry, Lionel Messi (dua gol), Carles Puyol dan Gerard Pique menjadi pencetak gol Barcelona dalam laga tersebut. Puyol merayakan gol yang dilesakkannya dengan sangat emosional, melepas ban kapten di lengan dan mencium ban yang merupakan warna bendera Katalan.

29 Nov 2010, Barcelona 5 vs Madrid 0

Real Madrid datang ke Nou Camp dengan kekuatan luar biasa sebagai hasil belanja besar-besaran di musim panas.

Namun bahkan Jose Mourinho tak bisa menghindarkan El Real dari malu saat Xavi Hernandez, Pedro Rodriguez, David Villa (dua gol) dan Jeffren bergantian menjebol gawang Iker Casillas.

Dari sinilah kemudian mulai muncul istilah “La Manita” atau “tangan kecil”, yang merujuk pada selebrasi fans Barca yang mengangkat tangan ke udara dengan seluruh jari terbuka menandakan kemenangan 5-0.

Dari total pertempuran El Clasico yang dimainkan keduanya, Madrid boleh menepuk dada karena unggul rekor menang sebanyak 86 kali, Barcelona dengan 82 kesempatan, sementara laga berakhir imbang dengan total 43 kesempatan.

Bicara El Clasico tentu tak lepas dengan yang namanya "Perang Saraf" atau yang juga disebut dengan Psywar. Maklum, duel antara Barcelona dengan Real Madrid memang selalu menyajikan atmosfer panas didalam dan diluar pertandingan.

1 komentar:

  1. Yuk gabung di ROYALQQ.POKER
    Dijamin gak bakal nyesal..^^

    Yuk mari dicoba dan buktikan sendiri

    BalasHapus

 
Toggle Footer